Medan, kota terbesar di Sumatera Utara, dikenal sebagai melting pot budaya yang menghasilkan kekayaan kuliner luar biasa, dipengaruhi oleh tradisi Melayu, Tionghoa, India, dan Batak. Tempat makan legendaris di kota ini tidak hanya menawarkan hidangan lezat, tetapi juga membawa cerita sejarah dan tradisi yang telah bertahan selama beberapa generasi. Untuk menjelajahi destinasi kuliner autentik di Medan, website kulinerpusaka.id menjadi panduan yang sangat berharga, menyajikan ulasan mendalam tentang warung dan restoran legendaris, rekomendasi menu, serta informasi praktis seperti alamat dan jam operasional. Dengan antarmuka yang ramah pengguna dan konten yang kaya, website ini membantu pecinta kuliner merencanakan perjalanan gastronomi mereka, lengkap dengan narasi tentang asal-usul hidangan yang memperkaya pengalaman makan. Artikel ini mengulas lima kuliner legendaris di Medan yang telah menjadi ikon kota, masing-masing dengan cita rasa dan sejarah yang tak terlupakan.
Ulasan tentang kulinerpusaka.id menyoroti kemampuan website ini untuk menghadirkan panduan kuliner yang informatif sekaligus menginspirasi. Selain menyediakan daftar tempat makan, website ini menawarkan wawasan tentang proses memasak tradisional dan latar belakang budaya di balik setiap hidangan, seperti penggunaan rempah khas Melayu atau teknik memasak Tionghoa. Fitur pencarian berdasarkan jenis masakan, seperti soto, mie, atau street food, memudahkan pengguna menemukan restoran sesuai preferensi. Komunitas kuliner yang aktif berbagi pengalaman juga menambah nilai autentisitas, memberikan perspektif nyata yang membantu pembaca memilih destinasi makan. Dengan fokus pada pelestarian warisan kuliner, kulinerpusaka.id menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas, mengajak semua orang untuk menikmati kekayaan rasa Medan.
Hidangan Tradisional dengan Cita Rasa Khas
Salah satu kuliner legendaris yang wajib dicoba di Medan adalah Soto Kesawan, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, dan telah berdiri sejak tahun 1960-an. Soto ini terkenal dengan kuah beningnya yang kaya rempah, menggunakan kaldu ayam kampung yang dimasak berjam-jam hingga menghasilkan rasa gurih yang mendalam. Isian soto meliputi suwiran ayam, perkedel kentang, tauge, dan seledri, disajikan dengan nasi hangat dan sambal rawit yang pedas. Harga per porsi sekitar 25 ribu rupiah, sangat terjangkau untuk hidangan yang begitu memanjakan lidah. Warung ini mempertahankan resep asli dengan proses memasak tradisional, seperti penggunaan kayu bakar untuk merebus kaldu. Lokasinya di kawasan bersejarah Kesawan sering ramai pada pagi hingga siang hari, menarik warga lokal dan wisatawan yang ingin menikmati sarapan otentik. Konsistensi rasa selama puluhan tahun menjadikan Soto Kesawan sebagai simbol kuliner Medan yang tak tergantikan.

Berpindah ke kawasan pecinan, Mie Tiong Sim di Jalan Selat Panjang menawarkan pengalaman kuliner legendaris lainnya. Berdiri sejak tahun 1940-an, warung ini dikenal dengan mie pangsitnya yang memiliki cita rasa Tionghoa klasik. Mie buatan sendiri memiliki tekstur kenyal, disajikan dengan potongan ayam rebus, sawi, dan pangsit rebus yang lembut. Kuah kaldu ayam yang bening namun kaya rasa menjadi daya tarik utama, dengan taburan daun bawang dan bawang goreng untuk menambah aroma. Harga per porsi sekitar 30 ribu rupiah, dengan tambahan bakso ikan atau pangsit goreng seharga 5 ribu rupiah per buah. Warung ini buka dari pagi hingga sore, sering ramai oleh pengunjung yang ingin menikmati street food khas Medan. Proses pembuatan mie yang masih manual dan penggunaan bahan segar menjadikan Mie Tiong Sim sebagai ikon kuliner Tionghoa yang terus bertahan di tengah perkembangan kota.
Bika Ambon Zulaikha di Jalan Mojopahit adalah destinasi kuliner legendaris berikutnya, yang telah ada sejak tahun 1970-an. Meski bernama “Ambon,” kue ini adalah khas Medan, terbuat dari adonan tepung tapioka, santan, dan telur yang dipanggang hingga menghasilkan tekstur kenyal dengan rongga-rongga khas. Bika Ambon Zulaikha terkenal dengan rasa manis yang seimbang dan aroma pandan yang harum, tersedia dalam ukuran kecil seharga 50 ribu rupiah hingga besar seharga 150 ribu rupiah. Tokoh ini sering ramai oleh wisatawan yang membeli bika ambon sebagai oleh-oleh, dengan antrean yang bisa mencapai puluhan orang pada akhir pekan. Proses pembuatan yang masih menggunakan resep tradisional dan oven khusus menjadikan kue ini istimewa. Popularitasnya yang meluas, bahkan hingga ke luar negeri, menunjukkan kekuatan kuliner Medan dalam menembus batas budaya.
Keunikan Rasa dengan Warisan Budaya
Ummi Aufa Hakim di Jalan Mangkubumi, yang berdiri sejak tahun 1980-an, menawarkan durian Medan dalam bentuk yang legendaris, baik sebagai buah segar maupun olahan seperti pancake durian. Durian dari warung ini dikenal dengan daging buahnya yang tebal, manis, dan sedikit pahit, dengan tekstur lembut yang lumer di mulut. Harga per buah bervariasi antara 50 ribu hingga 150 ribu rupiah, tergantung ukuran dan jenis durian, sementara pancake durian dijual seharga 25 ribu rupiah per potong. Warung ini buka dari pagi hingga malam, sering ramai oleh pecinta durian yang datang dari berbagai penjuru kota. Suasana warung yang sederhana namun penuh kehangatan, ditambah pelayanan ramah, menciptakan pengalaman kuliner yang menyenangkan. Keunikan Ummi Aufa Hakim terletak pada seleksi durian berkualitas tinggi dan konsistensi dalam menyajikan produk olahan yang inovatif, menjadikannya destinasi wajib bagi penggemar durian.

Terakhir, Rumah Makan Tabona di Jalan Mangkubumi melengkapi daftar kuliner legendaris dengan curry India-nya yang telah terkenal sejak tahun 1970-an. Restoran ini menyajikan curry ayam, kambing, dan ikan yang kaya rempah, dengan rasa pedas yang kuat namun seimbang berkat penggunaan santan dan rempah seperti kapulaga serta cengkeh. Hidangan disajikan dengan roti cane atau nasi putih, dengan harga per porsi sekitar 35 ribu rupiah. Pelengkap seperti acar bawang dan sambal hijau menambah dimensi rasa yang kompleks. Rumah makan ini buka dari pagi hingga malam, sering dikunjungi oleh komunitas India di Medan serta wisatawan yang ingin menikmati kuliner khas subkontinen. Interior sederhana dengan dekorasi tradisional menciptakan suasana hangat, sementara resep yang diwariskan secara turun-temurun menjamin keaslian rasa. Popularitas Tabona yang terus bertahan menunjukkan pengaruh budaya India yang kuat dalam lanskap kuliner Medan.
Kelima tempat makan ini—Soto Kesawan, Mie Tiong Sim, Bika Ambon Zulaikha, Ummi Aufa Hakim, dan Rumah Makan Tabona—mewakili kekayaan kuliner Medan yang mencakup berbagai pengaruh budaya, dari Melayu dan Tionghoa hingga India dan lokal. Masing-masing memiliki keunikan, mulai dari resep tradisional hingga proses pembuatan yang masih otentik, mencerminkan sejarah dan jiwa kota ini. Bagi pecinta kuliner, mengunjungi tempat-tempat ini adalah cara terbaik untuk memahami Medan melalui lidah. Untuk panduan lebih lengkap dan rekomendasi kuliner lainnya, kunjungi website kulinerpusaka.id dan rencanakan petualangan kuliner Anda sekarang untuk menikmati cita rasa legendaris yang tak terlupakan!